Langsung ke konten utama

Sambut Bulan Muharram 1441 H, Ini 3 Puasa Sunnah Yang dianjurkan Beserta Niatnya

Niat dan Jadwal Puasa Sunah Di Bulan Muharram

KabarBerisik, Ragam - Tepat tanggal 1 September 2019, Umat Islam akan merayakan pergantian tahun baru 1441 Hijriah pada 1 Muharam 1441 H. Di Awal tahun biasanya beberapa kota dan daerah merayakan berbagai hal untuk menyambut tahun baru islam seperti pawai ataupun festival islami.

Tidak hanya itu ternyata ada banyak amalan dan ibadah yang bisa dilakukan menyambut tahun baru Islam seperti puasa.

Di bulan Muharam, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak puasa. Puasa di bulan Muharam merupakan puasa yang utama setelah puasa di bulan Ramadan.

"Seutama-utama salat setelah salat wajib adalah salat pada sepertiga akhir malam, dan seutama-utama puasa setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Muharam," petikan Hadis Riwayat Muslim 1983, dikutip dari Ensiklopedi Hadits.

Pada bulan Muharam terdapat puasa sunah Tasu'a pada tanggal 9 Muharam dan Asyura pada 10 Muharam. Ada pula puasa Ayyamul Bidh yang dapat dilakukan di tengah bulan Muharam. Puasa sunah lainnya, seperti Senin dan Kamis, serta puasa Daud tetap boleh dilaksanakan.

Puasa sunah di bulan Muharam ini memiliki banyak keutamaan. Puasa Asyura, misalnya, disebut dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu. 

Niat Puasa Sunah di Bulan Muharram 
Berikut jadwal puasa sunah di bulan Muharam, Yang di rangkum dari beberapa sumber.

1. Puasa Tasu'a (9 Muharam)
Senin, 9 September 2019

Sebelum melaksanakan puasa Asyura sebagai peringatan 1 Muharram, umat Muslim dianjurkan melakukan puasa Tasu'ah, yakni pada tanggal 9 Muharram. Puasa ini dilakukan untuk menyelisihi orang Yahudi yang berpuasa pada tanggal 10 Muharram.

Adapun, niat puasa Tasu'ah sebagai berikut:
Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita'ala
Artinya: Saya niat puasa hari tasu'a, sunnah karena Allah ta'ala

2. Puasa Asyura (10 Muharam)
Selasa, 10 September 2019


Berdasarkan Hadist Riwayat Muslim nomor 1162 "Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafa? Beliau menjawab, "Puasa Arafa akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa 'Asyura? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu."


Adapun, niat puasa Asyura sebagai berikut:

Arab: َوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu sauma asyuro sunnatal lillahita'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Asyura, sunnah karena Allah ta'ala

3. Puasa Ayyamul Bidh (13-15 Muharam)
Jumat-Minggu, 13-15 September 2019.

Ayyamul bidh dilakukan setiap tanggal 13, 14, dan 15 di bulan Hijriah, kecuali pada hari tasyrik yaitu 13 Dzulhijjah. Puasa ini juga dikenal dengan puasa putih. Pasalnya, bulan tampak terang benderang menuju purnama dan menyerupai warna putih pada pertengahan bulan.

Pada bulan ini, puasa ini jatuh pada tanggal 16, 17, 18 Juli 2019 atau bertepatan dengan tengah bulan Dzulqaadah dalam kalender Hijriah.

Tata cara menjalankan puasa ayyamul bidh sama dengan puasa wajib dan puasa sunat lainnya. Mulai puasa dengan niat serta menahan haus, lapar, dan hawa nafsu sejak terbit fajar hingga matahari terbenam yang ditandai dengan azan Subuh dan azan Magrib.

Sebagai catatan, seorang istri mesti mendapatkan izin suami untuk menjalankan puasa sunat ini.

Berikut niat puasa ini:

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma Ayyami Bidh Sunnatan Lillahi Ta'ala.

Berbeda dengan puasa wajib, niat puasa sunat ini boleh dilakukan di pagi hari atau setelah terbit fajar. 

"Kalau puasa sunat boleh [niat] di pagi hari. Misalnya, pagi belum makan dan minum serta belum melakukan hal yang membatalkan puasa, boleh dilanjutkan puasa," ujar ustaz Wahyul Afif Al Ghafiqi Seperti dikutip dari CNNIndonesia, beberapa waktu lalu. 

Niat puasa ayyamul bidh boleh dilakukan pagi hari dengan syarat belum makan atau minum dan melakukan hal-hal lain yang membatalkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGALAMAN PERTAMA PIJAT ANGGA PRAJA BUANA

Angga Praja Buana Bersama Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, SH. M.Hum Istilah pijat / urut tentu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Khasiat pijatpun dipercaya beberapa orang sangat baik dan ampuh untuk merelaksasi bagian otot tubuh seseorang yang terkadang sering tegang akibat rasa lelah setelah beraktifitas sehari hari, namun tidak hanya itu pijat ternyata memiliki banyak manfaat bahkan untuk menyembuhkan beberapa penyakit, seperti halnya pijat alternatif yang di lakukan oleh ANGGA PRAJA BUANA di Daerah Kendit Situbondo, Jawa Timur yang satu ini.  Setiap harinya Tak kurang puluhan bahkan hingga ratusan pasien yang ia tangani dengan berbagai macam keluhan, berbagai latar belakang profesi, rela antri nomor dari pagi buta hanya demi mencari kesembuhan atau sekedar yah merelaksasi tubuh di P 17E T P. YON / ANGGA PRAJA BUANA . Ini terbukti dari beberapa kesaksian sejumlah pasien serta beberapa video proses terapi pijat yang sering di siarkan secara langsung ...