Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

KISAH NABI MUSA A.S.( Bag. VI )

Nabi Musa A.S. dan Bani Isra'il setelah keluar dari Mesir Dalam perjalanan menuju Thur Sina setelah melintasi lautan di bahagian utara dari Laut Merah dan setelah mereka merasa aman dari kejaran Fir'aun dan kaumnya. Bani Isra'il yang dipimpin oleh Nabi Musa itu melihat sekelompok orang-orang yang sedang menyembah berhala dengan tekunnya. Berkatalah mrk kepada Nabi Musa: "Wahai Musa, buatlah untuk kamu sebuah tuhan berhala sebagaimana mrk mempunyai berhala-berhala yang disembah sebagai tuhan." Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu ini adalah orang-orang yang bodoh dan tidak berfikiran sihat. Persembahan mereka itu kepada berhala adalah perbuatan yang sesat dan bathil serta pasti akan dihancurkan oleh Allah. Patutkah aku mencari tuhan untuk kamu selain Allah yang telah memberikan kurnia kepada kamu, dengan menyelamatkan kamu dari Fir'aun, melepaskan kamu dari perhambaannya dan penindasannya serta memberikan kamu kelebihan di atas umat-umat yang lain.Sesu...

KISAH NABI MUSA A.S.( Bag. V )

Bani Isra'il Keluar Dari Mesir Bani Isra'il yang cukup menderita akibat tindasan Fir'aun dan kaumnya cukup merasakan penganiayaan dan hidup dalam ketakutan di bawah pemerintahan Fir'aun yang kejam dan bengis itu, pada akhirnya sedar bahwa Musalah yang benar-benar dikirimkan oleh Allah untuk membebaskan mereka dari cengkaman Fir'aun dan kaumnya. Maka berduyun-duyunlah mereka datang kepada Nabi Musa memohon pertolongannya agar mengeluarkan mereka dari Mesir. Kemudian bertolaklah rombongan kaum Bani Isra'il di bawah pimpinan Nabi Musa meninggalkan Mesir menuju Baitul Maqdis. Dengan berjalan kaki dengan cepat karena takut tertangkap oleh Fir'aun dan bala tenteranya yang mengejar mereka dari belakang akhirnya tibalah mereka pada waktu fajar di tepi lautan merah setelah selama semalam suntuk dapat melewati padang pasir yang luas. Rasa cemas dan takut makin mencekam hati para pengikut Nabi Musa dan Bani Isra'il ketika melihat laut terbentang di depan...

Segugus Rindu

Segugus rindu ini masih aku sisipkan dalam do'aku Agar segera hati bertaut dengan yang sepadan dalam restuNya Segugus janji yang ingin aku ucapkan pada bidadari pilihan Tidak sekarang, nanti jika Rabb kita mempertautkan Ketika Janji dan Mahar sebagai ikatan... InsyaAllah... Disanalah Bahagia... Gugusan Rindu by. Hendra Habibi Hammadi Dibawah Purnama Tersembunyi, Situbondo,11-12-2012

“Risalah Kasih”

“Risalah Kasih” Kau adalah risalah yang slalu terbaca dalam hati ini Bagaimana bisa aku melupakanmu Kau adalah permata dalam relung ini Bagaimana aku mampu membuang kisah ini Bagaimana aku bisa menghapusnya Mungkin memang kita tak berjodoh disini…. Tapi biarkanlah…. Ijinkan aku tetap disini bersama kenanganmu Biarkan aku bahagia dengan caraku disini Sampai ada yang Tuhan kirimkan tuk menghapuskan kesendirianku ini Aku sadar itu bukanlah pilihanmu melainkan orang tuamu Tapi aku turut bahagia kau bisa tunjukkan baktimu pada mereka Kini rangkailah cerita indah bersama Imammu…. Dialah surgamu bukan lagi diriku… Rabb kita maha tahu apa yang terbaik buat kita… Rabb kita maha tahu apa yang akan menjadi kunci bahagia buat kita… Salamku dan maafku…. Dari seberkas risalah yang masih kusimpan ini… By. HendraHabibi Hammadi Situbondo, 08 Oktober 2012

"Segores Kata Hati"

"Segores Kata Hati" Aku tahu kau begitu mencintaiku... Tapi kini ada dia yang telah Tuhan pilihkan untukmu Apapun sakit, apapun kecewa yang kurasa Semua akan baik saja Karena.... Dari Tuhanlah sebaik ketetapan yang indah... Aku disini tersenyum bahagia..... Dari Segores Kata hati... Bukan Cinta tak termiliki tapi cinta masih kupeluk erat disini Menanti bidadari dari Tuhan untukku disini  By Hendra Habibi Hammadi Situbondo, 05 Desember 12 Senja yang temaram

Imam Ghazali dan Muridnya

Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya, beliau bertanya : Imam Ghazali =  Apakah yang palingdekat dengan diri kita di dunia ini? Murid 1 = ” Orang tua ” Murid 2 = ” Guru ” Murid 3 = ” Teman ” Murid 4 = ” Kaum kerabat ” Imam Ghazali =  Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati ( Surah Ali-Imran :185). Imam Ghazali =  Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini? Murid 1 = ” Negeri Cina ” Murid 2 = ” Bulan ” Murid 3 = ” Matahari ” Murid 4 = ” Bintang-bintang ” Iman Ghazali =  Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama. Iman Ghazali =  Apa yang paling besar didunia ini? Murid ...

BERIMAN DAN BERAMAL SHALIH DENGAN SEBENARNYA ( Bag II - Akhir )

Semua itu dapat dilihat melalui pengalaman. Satu Gambaran. Jika anda mengamati dan menilai keadaan orang pada umumnya dengan barometer iman dan amal shaleh, maka anda akan melihat perbedaan jauh antara orang mu’min yang berbuat sesuai tuntunan imannya dan yang tidak demikian. Hal itu karena Islam sangat menganjurkan qana’ah (menerima dengan penuh kerelaan) terhadap rezki dari Allah dan terhadap ragam karunia dan kemurahanNya yang diberikanNya kepada para hambaNya. Orang mu’min jika diuji dengan datangnya penyakit atau kefakiran atau semacamnya –yang setiap orang bisa menjadi sasaran cobaan itu-, maka dengan iman dan jiwa qana’ah serta ridha terhadap apa yang diberikan Allah kepadanya, anda dapati ia berhati sejuk dan bermata ceria, tidak menuntut sesuatu yang tidak ditakdirkan untuknya. Di segi materi, ia memandang kepada yang lebih rendah, tidak memandang kepada yang lebih atas. Bisa jadi, kegembiraan, kesenangan dan ketentraman batinnya melebihi orang yang meraih semua ...

BERIMAN DAN BERAMAL SHALIH DENGAN SEBENARNYA (Bag I)

Sarana yang paling agung yang merupakan sarana pokok dan dasar bagi tergapainya hidup bahagia ialah : beriman dan beramal shalih. Allah Azza wa Jalla berfirman: "Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih[1], baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan ia beriman, maka sesungguhnya akan Kami karuniakan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka lakukan." [An-Nahl: 97]  Kepada orang yang memadukan antara iman dan amal shalih, Allah Ta’ala memberitahukan dan menjanjikan kehidupan yang baik di dunia dan pahala yang baik di dunia dan akhirat. Sebabnya jelas. Karena, orang-orang yang beriman kepada Allah dengan iman yang benar lagi membuahkan amal shalih yang mampu memperbaiki hati, akhlak, urusan duniawi dan ukhrawi, mereka memiliki prinsip-prinsip mendasar dalam menyambut datangnya kesenangan dan kegembiraan, ataupun datangnya keguncangan, kegun...

Tangisan Rasulullah Menggoncangkan Arasy

Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka’bah,  beliau mendengar seseorang di hadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya  Karim!”  Rasulullah s.a.w. menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu Ialu  berhenti di salah satu sudut Ka’bah, dan berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah  s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti  diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang  laki-laki yang  gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata:  “Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku,  karena aku ini adalah orang Arab badwi? Kalaulah bukan kerana ketampananmu dan  kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”  Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya:...

KISAH NABI MUSA A.S.( Bag. IV )

Fir'aun tetap berkeras kepala dan semakin bingung Nabi Musa yang telah mengalahkan ahli-ahli sihir dengan kedua mukjizatnya makin meluas pengaruhnya, sedan Fir'aun dengan kekalahan ahli sihirnya merasa kewibawaannya merosot dan kehormatannya menurun. ia khuatir jika gerakan Musa tidak segera dipatahkan akan mengancam keselamatan kerajaannya serta kekekalan mahkotanya. Para penasihat dan pembantu-pembantu terdekatnya tidak berusaha menghilangkan rasa kecemasan dan kekhuatirannya, tetapi mereka sebaliknya makin membakar dadanya dan makin menakutu-nakutinya. Mrk berkata kepadanya: "Apakah engkau akan terus membiarkan Musa dan kaumnya bergerak secara bebas dan meracuni rakyat dengan amcam-macam kepercayaan dan ajaran-ajaran yang menyimpang dari apa yang telah kita warisi dari nenek-moyang kita? Tidakkah engkau sedar bahwa rakyat kita makin lama makin terpengaruh oleh hasutan-hasutan Musa. sehingga lama-kelamaan nescaya kita dan tuhan-tuhan kita akan ditinggalkan oleh raky...

KISAH NABI MUSA A.S.( Bag. III )

Musa A.S. Pulang ke Mesir dan Menerima Wahyu Sepuluh tahun lebih Musa meninggalkan Mesir tanah airnya, sejak ia melarikan diri dari buruan kaum Fir'aun. Suatu waktu yang cukup lama bagi seseorang dpt bertahan menyimpan rasa rindunya kepada tanah air, tempat tumpah darahnya , walaupun ia tidak pernah merasakan kebahagiaan hidup di dalam tanah airnya sendiri. Apa lagi seorang seperti Musa yang mempunyai kenang-kenangan hidup yang seronok dan indah selama ia berada di tanah airnya sendiri selaku seorang dari keluarga kerajaan yang megah dan mewah, maka wajarlah bila ia merindukan Mesir tanah tumpah darahnya dan ingin pulang kembali setelah ia beristerikan Shafura, puteri Syu'aib. Bergegas-gegaslah Musa berserta isterinya mengemaskan barang dan menyediakan kenderaan lalu meminta diri dari orang tuanya dan bertolaklah menuju ke selatan menghindari jalan umum supaya tidak diketahui oleh orang-orang Fir'aun yang masih mencarinya. Setibanya di "Thur Sina" ter...